Pages

Rabu, 10 April 2013

Protista

Protista merupakan makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak
dan telah memiliki membran inti (selnya bersifat eukariot). Protista bukan
merupakan hewan ataupun tumbuhan, tetapi hanya mempunyai sifat yang
menyerupai hewan, menyerupai tumbuhan, ataupun menyerupai jamur.
Semua makhluk hidup eukariotik yang bukan merupakan hewan dan
tumbuhan masuk dalam kelompok Protista. Kelompok makhluk hidup
Protista yang menyerupai tumbuhan adalah ganggang (Algae), kelompok
Protista yang menyerupai hewan adalah Protozoa, sedangkan kelompok
Protista yang menyerupai jamur adalah jamur lendir dan jamur air.
Protista biasanya ditemukan di dalam air, dapat berupa plankton
yang melayang-layang di dalam air atau melekat di dasar sungai, laut,
atau danau. Protista dapat pula hidup di dalam tanah dan di tempattempat
yang lembap, baik sebagai parasit maupun sebagai saprofit, serta
dapat pula hidup bersimbiosis dengan organisme lainnya.
Umumnya, Protista bersifat aerobik dan menggunakan mitokondria
untuk respirasi. Pada kenyataannya, ada Protista yang dapat berlaku
sebagai produsen. Protista tersebut dapat melakukan fotosintesis (dapat
membuat makanan sendiri). Nutrisi yang diperoleh dari fotosintesis
Protista tersebut dapat bersifat fototropik, heterotropik, atau keduanya.
Protista memiliki flagela atau cilia dalam hidupnya dan dapat
berkembang secara aseksual atau seksual. Pada kondisi yang kurang
menguntungkan, Protista dapat membentuk kistae. Secara taksonomis,
Protista dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai
berikut.
Gambar 5.2 Protista
(Sumber:
bio150.chass.utoronto.ca dan
www.nies.go.jp dan
www.biltek.tubitek.gov.tr)
Noctiluca sp.
Chara
Naviculla sp.
Ulothrix zonata
Volvox sp.
Protista 89
1 . Protista yang Menyerupai Tumbuhan
Protista dikatakan menyerupai tumbuhan karena ia bersifat
autotrof, memiliki klorofil, dan dengan bantuan cahaya matahari mampu
melakukan fotosintesis. Contoh Protista yang menyerupai tumbuhan
adalah ganggang yang terdiri atas filum Euglenophyta, ganggang hijau
(Chlorophyta), ganggang cokelat (Phaeophyta), ganggang pirang
(Chrysophhyta), ganggang merah (Rhodophyta), dan ganggang api
(Pyrhophyta).
Gambar 5.3 (a) Protista mirip tumbuhan dan (b) Protista mirip hewan
(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)
2 . Protista yang Menyerupai Hewan
Dikatakan menyerupai hewan karena Protista ini bersifat heterotrof.
Protista ini dapat memasukkan makanan dengan cara menelan melalui
mulut pada membran selnya. Protista ini tidak dapat membuat makanan
sendiri karena tidak mengandung klorofil. Contoh Protista yang
menyerupai hewan adalah Protozoa, terdiri atas filum Rhizopoda
(berkaki semu), Flagellata (berbulu cambuk), Ciliata (berambut getar),
dan Sporozoa (penghasil spora)
3 . Protista yang Menyerupai Jamur
Protista ini melakukan pencernaan makanan di luar sel, kemudian
terjadi penyerapan sari-sari makanan hasil pencernaan makanan oleh
tubuh. Contoh Protista yang menyerupai jamur ini adalah jamur air dan
jamur lendir.
A. Protista Menyerupai Tumbuhan (Ganggang atau Algae)
Ganggang adalah Protista yang menyerupai tumbuhan, berwarna
hijau, dan berbentuk seperti benang-benang halus. Mengapa dikatakan
menyerupai tumbuhan? Karena ganggang merupakan Protista yang
mengandung klorofil dan dapat berfotosintesis untuk memenuhi
kebutuhan makanannya sendiri. Mengapa ganggang hanya dikatakan
menyerupai tumbuhan? Bukankah ganggang dapat membuat makanan
sendiri? Ganggang memang bukan merupakan tumbuhan karena ganggang
tidak mempunyai akar, batang, dan daun sejati seperti yang dimiliki
oleh tumbuhan.
Coba kalian perhatikan dasar kolam pada musim kemarau!
Benarkah dasar kolam tersebut berwarna hijau? Mengapa air kolam
berwarna hijau? Apakah warna hijau di dasar air kolam tersebut
disebabkan adanya ganggang hijau yang tumbuh di dalamnya?
Volvox sp. Ulva lactuca Chlamydomonas sp. Gonium sp.
Euglena Amoeba Noctiluca sp.
(a)
(b)
90 Biologi Kelas X
Ganggang dapat hidup di air tawar dan di air laut, tetapi ada pula
yang hidup di tempat-tempat yang lembap, seperti dinding tembok
kamar mandi, batu-batuan, atap rumah, atau kulit-kulit pohon.
Ganggang juga memiliki ciri lain yang sama dengan Protista, yaitu
memiliki membran inti, ada yang bersifat uniseluler dan ada yang multiseluler.
Ganggang dapat berbentuk benang, lembaran, atau koloni sel.
Reproduksi ganggang dapat dilakukan secara seksual dan aseksual.
Secara seksual dilakukan dengan cara isogami dan oogami. Isogami
terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin jantan mempunyai ukuran
yang sama dan sulit dibedakan. Oogami terjadi jika antara sel kelamin
jantan dan sel kelamin betina mempunyai bentuk dan ukuran yang
berbeda dan mudah dibedakan. Dari peleburan dua sel kelamin tersebut,
akan terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot akan terus
berkembang menjadi individu baru.
Ganggang dapat dikelompokkan menurut pigmen yang dimilikinya
menjadi beberapa golongan, yaitu ganggang cokelat (Phaeophyta),
ganggang pirang (Chrysophyta), ganggang merah (Rhodophyta),
ganggang hijau (Chlorophyta), dan ganggang Euglenophyta.
1. Filum Euglenophyta
Euglenophyta merupakan ganggang bersel satu. Euglena biasa hidup
di air tawar, misalnya, air kolam, sawah, sungai, atau parit. Makhluk
hidup ini berwarna hijau, berklorofil, dan berfotosintesis sehingga
dimasukkan ke dalam dalam kelompok makhluk hidup yang menyerupai
tumbuhan. Makhluk hidup ini juga mempunyai ciri-ciri yang menyerupai
hewan karena dapat bergerak aktif, cara memasukkan makanan melalui
mulut sel, tidak berdinding sel, dan mempunyai bintik mata sehingga
Euglena ini merupakan makhluk hidup yang menyerupai hewan dan
sekaligus juga merupakan makhluk hidup yang menyerupai tumbuhan,
contohnya, Euglena viridis.
a . Ciri-Ciri Euglena
Euglena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) berwarna hijau karena mengandung klorofil,
2) sel berbentuk oval memanjang,
3) di salah satu ujungnya terdapat mulut sel,
4) dari mulutnya muncul satu flagela (cambuk) yang berfungsi sebagai
alat gerak, dan
5) mempunyai bintik mata yang terletak di dekat mulut sel yang berfungsi
untuk membedakan antara gelap dan terang.
b . Cara Euglena Memperoleh Makanan
Sebagai organisme yang menyerupai tumbuhan, Euglena dapat
membuat makanan sendiri dengan melakukan fotosintesis. Dengan
bantuan cahaya matahari, makhluk hidup ini dapat mengubah klorofil
menjadi energi. Selain berfotosintesis, makhluk hidup ini dapat pula
memasukkan bahan makanan melalui mulut sel yang dimilikinya sehingga
Euglena dapat disebut sebagai organisme fotoautotrof dan organisme
heterotrof.
c . Cara Euglena Bereproduksi
Reproduksi Euglena dilakukan dengan membelah diri. Dari
pembelahan ini akan dihasilkan dua sel anak. Setiap sel anak mempunyai
inti sel, membran sel, dan sitoplasma.
Gambar 5.4 Euglena
(Sumber: http://alpha.fmarion.
edu dan http://
www.biologycorner.com)
Protista 91
2. Filum Ganggang Hijau (Chlorophyta)
Chlorophyta adalah ganggang yang mengandung klorofil dan karotin
berwarna kuning sehingga warnanya menjadi hijau kekuningan. Biasanya,
ganggang ini hidup di air tawar, seperti air kolam, air danau, ataupun
air sungai. Air kolam, sungai, atau danau akan berwarna hijau karena
adanya jenis ganggang hijau di dalamnya.
Chlorophyta (ganggang hijau) merupakan plankton yang hidup
melayang-layang di air tawar atau laut. Ganggang hijau dapat berbentuk
benang, filamen, ataupun berkoloni. Contoh ganggang hijau, antara lain,
Volvox sp., Spirogyra sp., dan Ulothrix sp.
Dengan bantuan cahaya matahari, Chlorophyta dapat melakukan
fotosintesis. Plankton ini merupakan sumber makanan utama bagi
hewan-hewan yang hidup di dalamnya. Plankton disebut sebagai
produsen. Bagaimana kalian tahu jika Chlorophyta sedang melakukan
fotosintesis? Amati dan perhatikan kolam ikan air tawar pada siang
hari. Jika kalian perhatikan dengan baik, ganggang yang terkena cahaya
matahari akan mengeluarkan gas berupa gelembung-gelembung kecil yang
menempel pada pinggir-pinggir kolam, gas itu adalah oksigen. Oksigen
adalah gas yang dihasilkan dalam proses fotosintesis.
a . Ciri-ciri Chlorophyta
Ganggang hijau (Chlorophyta) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) tubuhnya mengandung klorofil dan berwarna hijau. Sel mengandung
kloroplas yang berisi klorofil a.b. karoten dan xantofil,
2) hidup melayang-layang di air tawar atau air laut,
3) merupakan makhluk hidup bersel satu yang berbentuk benang,
lembaran, dan berkoloni,
4) telah memiliki dinding sel, dan
5) cadangan makanan disimpan di suatu rongga yang berbentuk bulat.
Rongga ini terletak di dekat kloroplas yang disebut pirenoid.
b . Cara Mendapatkan Makanan
Ganggang hijau mengandung klorofil dan dapat melakukan fotosintesis
untuk mendapatkan makanannya. Ganggang hijau berperan
sebagai pemasok bahan makanan utama bagi hewan-hewan yang ada
di perairan tersebut. Di perairan tersebut, ganggang hijau disebut sebagai
produsen.
c . Cara Chlorophyta Bereproduksi
Reproduksi Chlorophyta dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
secara seksual dan secara aseksual. Reproduksi seksual dilakukan
dengan cara peleburan sel kelamin jantan dan betina serta ada juga
yang secara konjugasi. Reproduksi secara aseksual dilakukan tanpa
adanya peleburan sel jantan dan betina, tetapi dilakukan dengan pembelahan
biner (ganggang bersel satu), fragmentasi (ganggang berbentuk
benang dan berkoloni), serta pembentukan zoospora (spora kembara).
d . Contoh-Contoh Chlorophyta
Beberapa contoh ganggang hijau yang sering dijumpai adalah
sebagai berikut.
1) Chlorococcum dan Chlorella merupakan Chlorophyta bersel satu
yang tidak dapat bergerak dan bersifat mikroskopis. Kloroplasnya
berbentuk mangkuk, berukuran mikroskopis, dan hidup sebagai
Gambar 5.6 Pembentukan
zoospora pada Chlorococcum
hingga terbentuk satu sel dewasa.
(Sumber: Taksonomi Tumbuhan,
2005)
Gambar 5.5 Ulothrix zonata
merupakan salah satu kelompok
Ulothrix sp.
(Sumber: www.dipbot.unict.it dan
www.nies.go.jp)
92 Biologi Kelas X
plankton air tawar. Chlorococcum dan Chlorella dapat berkembang
biak secara aseksual dengan membentuk zoospora yang
bergerak dengan dua flagella. Chlorella dapat berkembang biak
dengan pembelahan sel. Chlorella dapat dimanfaatkan sebagai obat,
bahkan sekarang sedang dikembangkan untuk obat yang dikemas
dalam bentuk kapsul.
2) Chlamydomonas merupakan Chlorophyta bersel satu yang dapat
bergerak dan bersifat mikroskopis. Selnya berbentuk bulat telur.
Sel Chlamydomonas mengandung satu inti, satu vakuola, dan
kloroplas. Alat gerak berupa dua flagel. Kloroplas berbentuk
mangkuk. Bintik mata dan pirenoid terletak di dalam mangkuk yang
berfungsi sebagai tempat pembentukan zat tepung. Chlamydomonas
dapat berkembang biak dengan dua cara, yaitu dengan
pembentukan zoosprora dan konjugasi.
3) Spirogyra dan Oedogonium adalah sel yang membentuk benang
atau untaian memanjang seperti benang dan bersifat mikroskopis.
Spirogyra dan Oedogonium banyak hidup di air tawar. Spirogyra
mempunyai sel yang mengandung kloroplas berbentuk pita spiral
dan dalam satu sel mengandung satu inti, dapat berkembang biak
secara fragmentasi dan konjugasi. Oedogonium mempunyai kloroplas
berbentuk jala dan dalam satu sel mengandung satu inti serta
dapat berkembang biak dengan zoospora dan peleburan
spermatozoid (anteridium) dengan ovum (oogonium) yang
dihasilkan oleh benang yang berbeda. Hasil peleburan tersebut
adalah zigot yang dapat tumbuh menjadi individu baru.
4) Chara dan Ulva merupakan Chlorophyta yang berbentuk lembaran.
Chara merupakan ganggang yang hidup di air tawar, mempunyai
ruas-ruas yang mengandung nukula dan globula. Nukula
mengandung arkegonium penghasil ovum. Globula mengandung
anteridium penghasil spermatozoid. Pembuahan ovum oleh
spermatozoid akan menghasilkan zigospora yang selanjutnya akan
berkembang menjadi individu baru. Reproduksi secara aseksual
dilakukan dengan fragmentasi. Ulva adalah ganggang yang hidup
di air laut, memiliki kromosom diploid (2n), berkembang biak secara
aseksual dengan spora yang menghasilkan Ulva haploid (n). Ulva
haploid (n) akan berkembang biak secara seksual menghasilkan
Ulva diploid (2n).
5) Hydrodictyon merupakan Chlorophyta yang berbentuk koloni tak
bergerak. Banyak terdapat di air tawar dan bentuk koloninya
seperti jala. Berkembang biak secara aseksual dengan spora dan
fragmentasi, sedangkan secara seksual dengan konjugasi.
6) Volvox merupakan Chlorophyta yang berbentuk koloni dan
bergerak. Volvox hidup di air tawar dan tiap sel mempunyai dua
flagel dan stigma, bentuk koloni seperti bola dengan jumlah sel
500 – 50.000 buah. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan
cara fragmentasi, sedangkan secara seksual dengan konjugasi.
3. Filum Ganggang Cokelat (Phaeophyta)
Ganggang cokelat berwarna cokelat karena selain mengandung
klorofil juga memiliki zat warna cokelat (fukosantin). Ganggang ini hidup
di air laut, mempunyai tubuh yang multiseluler, berbentuk seperti
lembaran atau tumbuhan tinggi (memiliki alat, seperti akar, batang, dan
daun), serta sering digunakan sebagai bahan pakan ternak, obat-obatan,
Gambar 5.8 Spirogyra
(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)
Gambar 5.10 Volvox
(Sumber: Taksonomi tumbuhan,
2005)
Gambar 5.9
Chara dan Ulva yang merupakan
Chlorophyta berbentuk lembaran.
(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)
Gambar 5.7 Chlamydomonas
merupakan Chloropyta bersel
satu yang dapat bergerak.
(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)
Protista 93
dan bahan cat. Contoh ganggang cokelat adalah Fucus, Tulbilaria,
Laminaria, dan Sargasum.
Ganggang cokelat berkembang biak secara aseksual dengan
fragmentasi, sedangkan secara seksual dilakukan dengan cara
pembentukan konseptakel jantan yang mengandung anteridium penghasil
spermatozoid dan konseptakel betina yang mengandung oogonium
penghasil ovum. Pembuahan sperma dan ovum menghasilkan zigot.
Selanjutnya, zigot akan tumbuh menjadi individu baru.
4. Filum Ganggang Pirang atau Keemasan (Chrysophyta)
Chrysophyta ada yang berwarna kuning kecokelatan, hijau
kekuningan, dan kuning keemasan (diatom). Chrysophyta ada yang
bersel satu, bersel banyak, dan bersifat mikroskopis. Chrysophyta
merupakan penyusun plankton yang terbesar.
Chrysophyta hijau kekuningan (Xanthophyceae) mengandung
klorofil dan pigmen kuning (xentofil). Contohnya, Vaucheria yang
mempunyai ciri berbentuk seperti benang, bercabang tidak bersekat,
bersel banyak, dan benang berinti banyak (senosit). Reproduksi aseksual
dilakukan dengan membentuk zoospora, secara seksual dengan peleburan
sperma dan ovum yang menghasilkan zigot.
Chrysophyta kuning kecokelatan (Chrysophyceae) mengandung
klorofil dan karoten (pigmen keemasan), bersel satu (Ochromonas), dan
berkoloni (Synura). Chrysophyta yang disebut diatom (Bacillariophyceae)
berbentuk seperti kotak yang saling menutupi dan dapat hidup
di tempat yang basah, baik air tawar, air payau, maupun air laut.
Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara membelah diri. Contoh
ganggang ini adalah Diatom, Navicula, Cyclotella, dan Pinnularia. Dinding
sel Diatom mengandung zat kersik sehingga ganggang pirang sering
disebut juga ganggang kersik. Zat kersik ini sangat berguna bagi industri,
misalnya, sebagai bahan penggosok dan bahan isolasi.
5. Filum Ganggang Merah (Rhodophyta)
Ganggang merah merupakan makhluk hidup bersel banyak.
Berwarna merah tua karena selain mengandung klorofil, juga mengandung
zat warna merah (fikoeritrin). Ganggang ini hidup di laut, memiliki bentuk
seperti rumput maka sering disebut rumput laut (sea weed) dan bersel
banyak (berbentuk seperti lembaran). Berkembang biak secara seksual
dengan peleburan sperma dan ovum yang menghasilkan zigot.
Ganggang merah dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan
makanan dan kosmetika. Contoh ganggang merah yang digunakan
sebagai bahan makanan, antara lain, Euchema spinosum dan Gellidium
yang digunakan manusia untuk bahan agar-agar. Selain untuk bahan
makanan, agar-agar juga dimanfaatkan sebagai medium kultur mikroorganisme,
kosmetik, obat, pelapis daging kaleng, pengeras es krim,
serta pengelmusi lemak dan cokelat batangan.
6. Filum Ganggang Api (Pyrrhophyta)
Ganggang api sering disebut dengan Dinoflagelata. Sebagian besar
hidup di laut dan ada juga yang hidup di air tawar. Ganggang ini
mempunyai ciri tubuhnya bersel satu, dinding sel berupa lempengan
selulosa yang rapat, dapat bergerak aktif, di luar sel terdapat celah
dan alur yang masing-masing dilengkapi dengan satu flagel, berklorofil,
mengandung pigmen kuning kecokelatan, dan berkembang biak dengan
cara membelah diri. Contohnya adalah Peridinium.
Pinnularia sp.
Gambar 5.12 Chrysophyta
(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)
Navicula sp.
Gambar 5.13 Beberapa contoh
ganggang merah. a. Gracilaria sp.;
b. Gelidium sp.; c. Saprolegnia sp.
(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)
a b
c
Gambar 5.14 Peridinium sp.
(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)
Fucus Tulbilaria Sargasum
Gambar 5.11 Phaeophyta
(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)
94 Biologi Kelas X
Peranan Ganggang (Algae) bagi Kehidupan Manusia
Ganggang dapat memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan
manusia. Manfaat ganggang bagi kehidupan manusia adalah sebagai
berikut.
a. Ganggang hijau merupakan sumber fitoplanton yang digunakan
sebagai pakan ikan dan hewan air lainnya. Dapat dikatakan bahwa
pada ekosistem perairan, ganggang hijaulah yang merupakan
produsen bagi hewan-hewan air lainnya.
b. Ganggang cokelat (Macrocrytis pyrifera) mengandung yodium yang
mengandung Na, P, N, dan Ca yang dapat dimanfaatkan sebagai
suplemen untuk hewan ternak. Selain itu, ganggang cokelat yang
mengandung asam alginat dapat dimanfaatkan sebagai pengental
produk makanan, industri, dan alat-alat kecantikan (Laminaria,
Macrocystis, Ascophylum, dan Fucus).
c. Ganggang merah dapat dimanfaatkan untuk makanan suplemen
kesehatan (Porphyra), sumber makanan (Rhodymenia palmata),
pembuatan agar (Gellidium), dan penghasil karagenan (pengental
es krim).
d. Dinding sel diatom mengandung zat kersik sehingga ganggang
keemasan sering disebut juga ganggang kersik. Zat kersik ini sangat
berguna bagi industri, seperti bahan penggosok, penyaring, industri
kaca, dan bahan isolasi.

0 komentar: