Baterai bertenaga udara, 10 kali
kapasitas model konvensional berhasil ditemukan. Baterai STAIR (Saint
Andrews Air) menandai generasi baru mobil elektrik, laptop dan HP.
Sel baterai mendapat tenaga dengan cara
tradisional, tetapi ketika suplai kekuatan akan habis, maka sebuah
bagian inti baterai terbuka dan mengambil oksigen dari udara di
sekelilingnya.
Kemudian oksigen bereaksi dengan
komponen karbon berpori di dalam baterai, yang menghasilkan energi lebih
banyak, dan mengisi ulang sel baterai sehingga bertenaga kembali
setelah habis.
Dengan menggantikan bagian kimia lithium
kobalt oksida tradisional dengan karbon berpori dan oksigen yang
diperoleh dari udara, maka baterai menjadi lebih ringan.
Sebagaimana dilansir telegraph.co.uk
siklus udara membantu mengisi ulang baterai setelah digunakan. Akibatnya
benda tersebut memiliki kapasitas penyimpanan lebih besar daripada sel
baterai serupa lainnya. Diperkirakan bisa mengeluarkan tenaga 10 kali
lebih lama.
Profesor Peter Bruce dari departemen
kimia Universitas Saint Andrews mengatakan, “Keuntungannya adalah lebih
kecil dan ringan sehingga akan lebih baik untuk diaplikasikan dalam
perangkat yang lebih kecil dan mobile.”
“Ukurannya juga krusial bagi siapapun
yang mencoba mengembangkan mobil elektrik seiring keinginan menurunkan
bobot mobil. Penyimpanan juga sangat penting dalam pengembangan tenaga
‘hijau’ karena angin dan panas matahari adalah barang gratis,” imbuhnya.
0 komentar:
Posting Komentar