Pages

Kamis, 29 November 2012

TATA NAMA BINOMAL

 Tata Nama Binomial
Nama yang diberikan kepada kelompok individu hewan atau
tumbuhan sering berbeda meskipun individu yang dimaksud sama. Setiap
daerah memberi nama yang berlainan, misalnya, nama Latin tanaman
terung adalah Solanum acubatissimum. Nama yang diberikan penduduk
bermacam-macam. Ada yang menyebutnya terung perat, terung kapal,
terung piat (semang), dan terung tenang. Mungkin di negara lain terung
tersebut mempunyai nama lain lagi. Begitu pula buah mangga. Ada yang
menyebutnya buah pelem dan ada yang menyebutnya buah pauh. Nama
yang bermacam-macam untuk kelompok individu yang sama tersebut
jelas membingungkan.
Untuk mengatasi pemberian nama yang bermacam-macam,
Carolus Linnaeus, seorang ahli biologi berkebangsaan Swedia, dalam
bukunya Species Plantarum (1753) dan Systema Nature (1758),
mengemukakan aturan atau pedoman penamaan bagi kelompok individu.
Carolus Linnaeus yang memiliki nama asli Carl von Linne dikenal sebagai
Bapak Taksonomi Modern.
Sistem pemberian nama makhluk hidup yang digunakan Linnaeus
disebut Sistem Binomial Nomenklatur dan bahasa yang digunakan
adalah bahasa Latin. Dengan demikian, untuk suatu macam makhluk
hidup hanya digunakan satu nama bagi seluruh dunia ilmu pengetahuan.
Dengan adanya kesatuan nama ini, orang tidak akan keliru dengan
makhluk hidup yang dimaksud meskipun di tiap negara atau daerah
memiliki nama sendiri.
Sistem binomial nomenklatur ini merupakan sistem pemberian nama
hewan atau tumbuhan secara sah dan benar berdasar kode internasional.
Pemberian nama ini diatur dengan Kode Internasional Tata Nama Hewan
dan Tumbuhan dengan menggunakan sistem tata nama dua kata (binomial
nomenklatur) dengan aturan-aturan sebagai berikut.
Nama terdiri dari dua kata, kata pertama menunjukkan tingkatan
marga (genus) yang diawali dengan huruf besar dan kata kedua
menunjukkan tingkatan jenis (spesies) yang diawali dengan huruf kecil.
Contohnya: Gnetum gnemon
Jika ditulis dengan huruf tegak, dua kata tersebut harus
digarisbawahi, tetapi jika tidak digarisbawahi, dua kata tersebut harus
dicetak miring. Contohnya, Gnetum gnemon atau Gnetum gnemon.
Beberapa contoh penulisan nama ilmiah tumbuhan dan hewan.
No. Nama Indonesia Nama Ilmiah
1. Melinjo Gnetum gnemon2. Kelapa sawit Elaeis guineesis
3. Padi Oryza sativa
4. Jagung Zea mays
5. Ketela pohon Manihot utilissima
6. Cacing tanah Lumbricus terestris
7. Penyu Chelonia mydas
8. Komodo Varanus komodoensis
Jika memiliki subspesies, nama tersebut ditambahkan pada kata
ketiga. Jadi, pada subspesies terdiri atas tiga kata. Sistem penamaan
yang terdiri atas tiga suku kata disebut Trinomial
1.domesticus domesticus (burung gereja) dan Felis maniculata domesticus
(kucing jinak).
Untuk kelompok yang tingkatan klasifikasinya lebih tinggi lagi,
aturan penamaannya adalah sebagai berikut.
a. Pada hewan
Nama famili berasal dari nama genus ditambah idae.
Contoh: Ranidae berasal dari Rana (katak).
Nama subfamili berasal dari nama genus, ditambah inae.
Contoh: Fasciolinae berasal dari Fasciola (cacing pita).
b. Pada tumbuhan
Nama famili diberi akhiran aceae atau ae.
Contoh: Ranunculaceae berasal dari Ranunculus.
Leguminoceae berasal dari Leguminose.
Nama ordo diberi akhiran ales.
Contoh: Filiales (paku-pakuan).
Nama divisio diberi akhiran phyta.
Contoh: Spermatophyta.

Tingkatan Kacang Hijau Kacang Buncis Putri Malu
Kingdom Plantae (tumbuhan) Plantae (tumbuhan) Plantae (tumbuhan)
Divisio Spermatophyta Spermatophyta Spermatophyta
Kelas Angiospermae Angiospermae Angiospermae
Ordo Leguminoceae Leguminoceae Leguminoceae
Famili Papilionaceae Papilionaceae Mimosaceae
Genus Phaseolus Phaseolus Mimosa
Spesies Radiatus (Phaseolus radiatus) Vulgaris (Phaseolus vulgaris) Pudica L. (Mimosa pudica L.)

0 komentar: